Generasi Z adalah kelompok yang lahir dalam konteks kemajuan teknologi yang pesat. Mereka tidak hanya tumbuh melalui telepon pintar (smartphone) dan internet, tetapi juga dipengaruhi oleh berbagai perubahan sosial dan budaya yang disebabkan oleh teknologi tersebut. Menurut penelitian, karakteristik utama dari Generasi Z termasuk kemampuan beradaptasi dengan cepat terhadap teknologi, kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat, serta kecenderungan untuk berinteraksi secara digital.
Mereka umumnya juga disebut digital natives karena mereka lahir dan dibesarkan dalam lingkungan yang dikelilingi oleh teknologi. Hal ini membuat mereka lebih mahir dalam menggunakan perangkat digital dibandingkan generasi sebelumnya Mereka cenderung lebih terbuka terhadap inovasi dan perubahan teknologi.
Generasi tersebut memiliki sifat kemandirian yang tinggi dan kreativitas yang kuat. Mereka sering mencari cara baru untuk menyelesaikan masalah dan menciptakan konten baru, baik itu melalui media sosial atau platform digital lainnya.
Selain itu, Generasi Z juga dikenal memiliki kesadaran sosial yang tinggi. Mereka lebih peduli terhadap isu-isu global seperti perubahan iklim, keadilan sosial, dan hak asasi manusia. Hal ini tercermin dalam cara mereka memilih produk dan layanan yang mendukung nilai-nilai tersebut.
Meskipun demikian, tantangan yang dihadapi Generasi Z juga tidak ringan. Salah satunya adalah tantangan kesehatan mental. Paparan yang terus-menerus terhadap media sosial dapat menyebabkan tekanan psikologis, kecemasan, dan depresi. Selain itu, mereka sering merasa terlindungi meskipun terhubung secara digital.
Begitu pula, meskipun mereka memiliki akses luas terhadap teknologi, tidak semua anggota Generasi Z memiliki keterampilan digital yang memadai untuk bersaing di pasar kerja. Banyak dari mereka yang masih perlu belajar tentang literasi digital dan keterampilan kritis lainnya seperti berpikir analitis dan pemecahan masalah.
Sistem pendidikan tradisional sering kali juga tidak memenuhi kebutuhan unik Generasi Z. Metode pembelajaran yang kaku dapat membuat mereka merasa bosan dan kurang termotivasi untuk belajar Oleh karena itu, pendekatan pendidikan yang lebih fleksibel dan berbasis proyek sangat diperlukan.
Dengan situasi seperti itu, tak termungkiri mengenai peran besar Generasi Z. Mereka memiliki potensi besar untuk memimpin perubahan di berbagai bidang berkat keterampilan teknologi mereka. Mereka dapat memberikan kontribusi pada inovasi di sektor bisnis, pendidikan, dan sosial.
Ya, dengan pemahaman mendalam tentang teknologi, Generasi Z dapat menciptakan solusi baru untuk masalah lama. Mereka juga dapat menjadi pemimpin dalam gerakan sosial yang mendorong perubahan positif di masyarakat. Selain itu, Generasi ini dapat membantu mengembangkan metode pembelajaran baru yang memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pengalaman belajar
Benarlah bahwa Generasi Z adalah generasi yang unik dengan karakteristik dan tantangan tersendiri. Meskipun mereka menghadapi berbagai kesulitan seperti kesehatan mental dan kebutuhan keterampilan digital, potensi mereka untuk memimpin perubahan positif sangat besar. Kemudian Anda bisa mengetahui lebih jauh tentang era digital. Upaya kolaboratif antara pendidik, orang tua, dan masyarakat sangat penting untuk memastikan bahwa mereka dapat berkembang dengan baik dalam lingkungan yang terus berubah ini. (*)
Oleh Acintya Aptanta (Ilmu Hukum UNNES)