Peran Mahasiswa KKN UNNES dalam Mengatasi Masalah Stunting di Desa Plumbon

Universitas Negeri Semarang (UNNES) kembali menyelenggarakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan menugaskan sepuluh mahasiswanya ke Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Para mahasiswa bekerja sama dengan posyandu desa dan bidan setempat untuk terus mendorong masyarakat dalam upaya mengurangi stunting.

Sosialisasi dalam rangka pencegahan stunting dilaksanakan pada hari Rabu, 15 Januari 2025  dengan melibatkan berbagai pihak yang memiliki peran penting dalam upaya pencegahan stunting. Kegiatan ini diikuti oleh ibu hamil, ibu yang sedang menjalani program hamil, serta kader-kader posyandu Desa Plumbon. Sosialisasi tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai stunting, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan sejak dini. Dengan melibatkan ibu hamil dan kader posyandu, diharapkan informasi yang diberikan dapat tersampaikan dengan lebih efektif kepada keluarga dan masyarakat luas.

Dalam kesempatan tersebut, mahasiswa KKN UNNES yaitu M. Ikhwanus Sofa dan Sandy Tahniah dan menyampaikan materi yang mencakup berbagai aspek penting terkait stunting. Para peserta diajarkan mengenai definisi stunting, cara memantau tumbuh kembang anak, serta bagaimana mengenali gejala-gejala stunting pada anak sejak dini. Selain itu, diberikan juga penjelasan tentang langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan oleh ibu hamil dan keluarga, mulai dari masa kehamilan hingga usia 1000 hari pertama kehidupan anak. Hal ini bertujuan agar para ibu dan kader posyandu dapat mengimplementasikan informasi yang telah diberikan untuk menjaga kesehatan ibu dan anak serta mencegah stunting secara lebih efektif di Desa Plumbon.

Selain itu, pada sosialisasi tersebut mahasiswa KKN UNNES juga memberikan Buku Menu Sehat Cegah Stunting yang berisi beragam menu harian dan juga snack dengan perhitungan gizi yang seimbang agar kesehatan ibu dan tumbuh kembang anak tetap terjaga. Ibu Septina Sulistyaningrum, S.Pd., M.Pd. yang bertindak sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), mengungkapkan bahwa pemberian buku menu ini cukup membantu karena memuat istilah-istilah yang mudah dipahami oleh masyarakat umum, serta menyajikan puluhan resep menarik yang layak dicoba, dengan tetap memperhatikan kandungan gizi.

Endah Esti Meliana S. Keb, sebagai bidan di Desa Plumbon, menyatakan bahwa penyampaian materi mengenai stunting serta pemberian buku menu tersebut sangat bermanfaat untuk menambah kesadaran masyarakat mengenai bahaya stunting dan pentingnya pencegahannya, karena materi yang disampaikan dapat lebih dipahami dengan jelas dan dilengkapi dengan informasi praktis dalam Buku Menu Sehat yang dibagikan, sehingga masyarakat tidak hanya mendapatkan pemahaman tentang masalah tersebut.

Sosialisasi pencegahan stunting serta pemberian Buku Menu Sehat Cegah Stunting ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mendukung upaya Pemerintah Kabupaten Sukoharjo untuk menurunkan angka stunting yang masih cukup tinggi. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka stunting di Kabupaten Sukoharjo masih mencapai 7 persen, sebuah angka yang menunjukkan bahwa stunting merupakan salah satu masalah kesehatan yang mendesak dan perlu segera ditangani. Angka tersebut mencerminkan pentingnya tindakan preventif yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, baik pemerintah, organisasi kesehatan, maupun masyarakat itu sendiri.

Pemerintah Kabupaten Sukoharjo terus berupaya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bekerja sama dalam mengurangi dan mengatasi masalah stunting. Melalui kegiatan KKN, mahasiswa KKN UNNES turut berperan aktif dalam mendukung pemerintah dengan memberikan edukasi serta informasi yang berguna mengenai pencegahan stunting. Upaya ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk lebih memahami pentingnya gizi yang baik demi menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas di masa depan.

Penulis: Takdir Widhi Hapsari, Prodi Ekonomi Pembangunan