Talas merupakan salah satu tanaman umbi yang telah lama dikenal dan dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia. Tanaman ini tumbuh subur di berbagai wilayah, baik di dataran rendah maupun tinggi, sehingga mudah ditemukan. Namun, banyak orang kini mulai melupakan talas karena lebih tertarik pada makanan modern.
Secara gizi, talas mengandung karbohidrat, serat, serta berbagai vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi tubuh. Kandungan patinya yang lembut juga membuat talas mudah dicerna dan cocok untuk semua kalangan. Hal ini membuktikan bahwa talas sebenarnya tidak kalah bergizi dibandingkan bahan pangan lainnya.
Selain menjadi sumber pangan, talas juga memiliki potensi ekonomi yang besar. Umbinya bisa diolah menjadi berbagai produk seperti keripik, kue, atau tepung talas yang memiliki nilai jual tinggi. Sayangnya, potensi ini belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat dan pemerintah daerah.
Banyak orang beranggapan bahwa talas adalah makanan kampung dan kurang menarik untuk dikonsumsi. Pandangan seperti ini justru menghambat pelestarian pangan lokal yang sebenarnya bernilai tinggi. Padahal, di beberapa negara lain, talas bahkan menjadi komoditas ekspor dan bahan utama berbagai kuliner modern.
Dengan segala keunggulannya, talas layak dijadikan pangan alternatif untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mengembangkan budidaya serta inovasi produk olahan talas. Jika hal ini dilakukan, maka talas tidak hanya menjadi makanan tradisional, tetapi juga simbol kemandirian pangan bangsa.
by Arveno Renanda