Ubi Jalar

Ubi jalar sering kali ditempatkan dalam kategori camilan tradisional atau pengganti karbohidrat kelas dua. Pandangan ini telah menyebabkan potensi besar ubi jalar, baik dari segi gizi maupun keberlanjutan lingkungan, menjadi terabaikan. Padahal, jika ditinjau secara mendalam, ubi jalar menawarkan solusi gizi yang unggul dan merupakan tanaman yang sangat adaptif terhadap tantangan iklim. Oleh karena itu, saya berargumen bahwa ubi jalar harus diangkat statusnya menjadi salah satu komoditas pangan pokok strategis yang penting untuk kesehatan masyarakat dan ketahanan pangan global

Ubi jalar bukanlah sekadar sumber karbohidrat, tetapi juga gudang nutrisi esensial. Kandungan utamanya adalah beta-karoten yang tinggi, pigmen yang diubah tubuh menjadi Vitamin A. Satu porsi ubi jalar dapat memenuhi, bahkan melebihi, kebutuhan harian akan Vitamin A, yang krusial untuk kesehatan mata, fungsi kekebalan tubuh, dan pertumbuhan sel. Selain itu, ia merupakan sumber Vitamin C, kalium, mangan, dan serat makanan yang sangat baik. Serat ini tidak hanya membantu pencernaan tetapi juga berkontribusi pada rasa kenyang yang lebih lama dan membantu mengelola kadar gula darah, menjadikannya pilihan yang lebih baik daripada karbohidrat olahan.

Beberapa varietas ubi jalar, terutama yang berwarna ungu dan oranye pekat, mengandung antioksidan kuat seperti antosianin. Senyawa ini dikenal mampu melawan radikal bebas dalam tubuh, yang dapat mengurangi risiko peradangan kronis dan beberapa jenis penyakit. Kandungan kaliumnya juga membantu mengatur tekanan darah, yang merupakan faktor kunci dalam menjaga kesehatan jantung. Oleh karena itu, ubi jalar berfungsi sebagai makanan fungsional yang aktif melindungi tubuh dari dalam.

Dari perspektif lingkungan dan ketahanan pangan, ubi jalar memiliki keunggulan signifikan. Tanaman ini dikenal tangguh dan dapat tumbuh di berbagai jenis tanah dengan kebutuhan air yang relatif lebih sedikit dibandingkan dengan tanaman pokok lainnya seperti padi atau kentang biasa. Kemampuannya untuk menghasilkan panen yang melimpah dalam kondisi yang sulit menjadikannya tanaman yang sangat penting untuk memerangi kelaparan dan kerawanan pangan, terutama di daerah yang rentan terhadap perubahan iklim.

Berdasarkan profil gizi yang unggul, manfaat kesehatan yang teruji, dan peran pentingnya dalam ketahanan pangan global, sudah saatnya kita meninggalkan pandangan bahwa ubi jalar hanyalah ‘makanan desa’. Ubi jalar adalah solusi pangan yang cerdas, murah, dan berkelanjutan. Mengintegrasikannya ke dalam makanan sehari-hari, baik sebagai makanan pokok maupun lauk, adalah langkah sederhana namun efektif untuk meningkatkan kesehatan pribadi sekaligus mendukung sistem pangan yang lebih tangguh. Ubi jalar bukanlah hanya makanan, melainkan superstar yang perlu mendapatkan sorotan.

by Adam Riko