Identitas
Judul : Hafalan Shalat Delisa
Genre : Keluarga
Sutradara : Sony Gaokasak
Produser : Chand Parwez Servia
Distributor : Kharisma StarVision Plus
Studio : PT KHARISMA STARVISION PLUS
Durasi : 150 Menit
Tanggal Rilis : 22 Desember 2011
Bahasa : Indonesia
Aktor/Aktris :
- Delisa (Chantiq Schagerl)
- Abi Usman (Reza Rahardian)
- Ummi (Nirina Zubir)
- Fatimah (Ghina Salsabila)
- Aisyah (Reska Tania Apriadi)
- Zahra (Riska Tania Apriadi)
- Prajurit Smith (Mike Lewis)
Sinopsis Film
Cerita dimulai dengan kehidupan Delisa (diperankan oleh Chantiq Schagerl), seorang gadis berusia tujuh tahun yang ceria dan penuh semangat. Ia tinggal bersama ibunya, Cut (diperankan oleh Nirina Zubir), dan adik-adiknya di sebuah desa kecil di Aceh. Delisa sangat menyukai menghafal surat-surat dalam Al-Qur’an, terutama Surat Al-Ikhlas. Ia bercita-cita untuk menjadi seorang hafizah.
Suatu hari, kehidupan Delisa berubah drastis ketika tsunami menerjang desanya. Bencana tersebut merenggut banyak nyawa, termasuk orang-orang terkasihnya. Delisa selamat, tetapi ia harus berjuang untuk menemukan keluarganya yang hilang dan menghadapi kenyataan pahit setelah bencana. Dalam perjalanan pencariannya, Delisa bertemu dengan berbagai karakter yang membantunya memahami arti kehidupan dan keteguhan hati.
Analisis
- Karakter dan Akting
Chantiq Schagerl sebagai Delisa berhasil memerankan karakter yang penuh emosi dan kepolosan seorang anak. Ia menunjukkan kepiawaian dalam mengekspresikan rasa sakit dan harapan yang dialaminya. Aktingnya yang natural membuat penonton dapat merasakan kedalaman emosinya.
Karakter pendukung seperti Cut, ibu Delisa, juga memberikan warna tersendiri dalam cerita. Nirina Zubir berhasil menggambarkan sosok ibu yang kuat meskipun berada dalam situasi sulit. Selain itu, karakter-karakter lain seperti teman-teman Delisa dan orang-orang yang ia temui selama pencarian juga menambah dimensi cerita.
- Tema dan Pesan Moral
Film ini mengangkat tema ketahanan dan keikhlasan dalam menghadapi cobaan hidup. Melalui perjalanan Delisa, penonton diajak untuk merenungkan nilai-nilai dalam kehidupan. Pesan moral yang disampaikan adalah bahwa meskipun hidup penuh dengan tantangan, kita harus tetap berpegang pada keyakinan dan tidak kehilangan harapan.
Keberanian Delisa untuk terus mencari keluarganya meskipun dalam keadaan putus asa menjadi inspirasi bagi banyak orang. Film ini juga menyoroti pentingnya solidaritas antar manusia dalam menghadapi bencana, menunjukkan bagaimana masyarakat dapat bersatu untuk saling membantu satu sama lain.
- Visual dan Sinematografi
Sinematografi film ini cukup menarik dengan penggambaran alam Aceh yang indah sebelum bencana terjadi. Kontras antara keindahan alam dan kehampaan setelah tsunami memberikan dampak visual yang kuat. Penggunaan warna-warna cerah ke nuansa kelabu setelah bencana melanda, menciptakan suasana yang sesuai dengan perubahan cerita.
Sony Gaokasak sebagai sutradara berhasil menyampaikan emosi melalui pengambilan gambar yang tepat. Momen-momen dramatis ditangkap dengan baik, membuat penonton merasakan ketegangan dan kesedihan yang dialami oleh karakter-karakter dalam film.
- Musik dan Suara
Musik latar dalam “Hafalan Shalat Delisa” sangat mendukung suasana film. Dengan komposisi yang menyentuh hati, musik ini mampu meningkatkan emosi penonton saat menyaksikan perjalanan Delisa. Lagu-lagu religius juga dimasukkan ke dalam film, menggambarkan kedekatan karakter dengan iman mereka.
Kelebihan Film “Hafalan Shalat Delisa”
Film “Hafalan Shalat Delisa” merupakan adaptasi dari novel yang berjudul yang sama dengan karya Tere Liye. Sony Gaokasak merupakan seorang sutradara dari film ini dan film ini dirilis pada tahun 2011. Berikut beberapa kelebihan dari film “Hafalan Shalat Delisa”:
- Mengangkat Nilai-Nilai Islami
Film ini mengangkat nilai-nilai Islami yang kuat, seperti pentingnya menghafal Al-Quran sejak dini, berbakti kepada orang tua, dan saling memaafkan. Hal ini dapat menjadi inspirasi bagi penonton untuk mengamalkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.
- Pesan Moral yang Kuat
Film “Hafalan Shalat Delisa” menyampaikan pesan moral yang kuat dan nilai-nilai dalam kehidupan. Pesan-pesan ini disampaikan secara halus dan tidak menggurui, sehingga mudah diterima oleh penonton.
- Pemilihan Lokasi yang Indah
Film ini diambil di beberapa lokasi yang indah, seperti pantai dan desa nelayan. Pemilihan lokasi yang tepat dapat menambah keindahan visual film dan membuat penonton semakin terbawa suasana.
- Akting yang Meyakinkan
Para pemain film “Hafalan Shalat Delisa” memberikan akting yang meyakinkan, terutama Chantiq Schagerl yang berperan sebagai Delisa. Akting yang natural dan emosional dapat membuat penonton ikut merasakan apa yang dialami oleh para tokoh dalam film.
- Soundtrack yang Menyentuh Hati
Soundtrack film “Hafalan Shalat Delisa” yang berjudul “Ibu” dinyanyikan oleh Rossa. Lagu ini memiliki lirik yang menyentuh hati dan aransemen yang indah, sehingga dapat menambah kesan emosional dalam film.
Secara keseluruhan, film “Hafalan Shalat Delisa” memiliki kelebihan dalam mengangkat nilai-nilai Islami, pesan moral yang kuat, pemilihan lokasi yang indah, akting yang meyakinkan, dan soundtrack yang menyentuh hati. Kelebihan-kelebihan ini membuat film ini layak untuk ditonton oleh berbagai kalangan usia.
Kekurangan Film “Hafalan Shalat Delisa”
Film “Hafalan Shalat Delisa” memiliki beberapa kekurangan yang dapat dibahas.
- Plot yang Terlalu Sederhana
Cerita film ini terfokus pada perjalanan seorang anak dalam menghafal surat Al-Qur’an, yang bisa dianggap kurang kompleks dan beragam, sehingga tidak menarik bagi semua penonton.
- Penyampaian Pesan Moral yang Terlalu Jelas
Meskipun pesan moralnya penting, penyampaian yang terlalu eksplisit dapat mengurangi keaslian dan kedalaman narasi.
- Alur cerita yang lambat dan bertele-tele
Alur cerita yang terkesan lambat dan bertele-tele dapat menyebabkan kebosanan, terutama bagi penonton yang mengharapkan dinamika yang lebih cepat.
- Aspek Teknis
Aspek-aspek teknis seperti sinematografi dan editing, tidak selalu konsisten, mengurangi kualitas keseluruhan film.
Simpulan
“Hafalan Shalat Delisa” adalah film yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang kehidupan. Dengan akting yang kuat, sinematografi yang indah, serta tema yang mendalam, film ini layak untuk ditonton oleh semua kalangan. Pesan tentang ketahanan, harapan, dan keikhlasan membuat film ini relevan bagi siapa saja yang pernah mengalami kesulitan dalam hidup.
Film ini menjadi pengingat bahwa meskipun hidup penuh dengan ujian, kita harus tetap berpegang pada iman dan harapan untuk menemukan jalan keluar dari setiap kesulitan. “Hafalan Shalat Delisa” bukan hanya sekadar tontonan, film ini merupakan sebuah perjalanan emosional yang menggugah hati dan pikiran penontonnya.
Penulis:
- Lailika Adha Mundafa
- Gisa Dewantara
- Dhuha Balqis Syahida Adira
- Amalia Safira
- Fivian Ircham Faiq