Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan dasar untuk perkembangan sikap, pengetahuan,Keterampilan, daya cipta, dan Penyesuaiannya dengan lingkungan Sosialnya. Suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan anak usia enam tahun yang dilakukan Melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lanjut.
Guru PAUD juga harus dapat mengelola kelas dengan baik serta kreatif menciptakan media dan alat peraga yang akan digunakan untuk pembelajaran karena dunia anak usia dini masih dalam tahapan bermain, jadi guru PAUD harus mampu membuat, bagaimana agar dunia bermain anak-anak tidak hilang, mereka belajar dengan suasana yang menyenangkan, dan masih bisa dimasuki materi-materi pembelajaran sesuai tema hari itu, sehingga mereka tidak merasa bosan, dan mereka akan tertarik serta semangati dalam belajar.
Perlu adanya strategi yang tepat untuk melaksanakan proses pembelajaran, karena strategi memegang peranan yang sangat penting untuk menentukan keberhasilan proses pembelajaran yang akan dicapai. Pembelajaran (kompetensi dan indikator Hasil belajar) secara lebih efektif dan efisien. Dalam pembelajaran anak usia dini sehingga dalam melaksanakan pembelajaran guru mampu menciptakan suasana yang menyenangkan.
Dalam setiap kegiatan yang dilakukan seorang guru harus mempertimbangkan secara cermat metode strategi pembelajaran apa yang akan digunakan untuk memudahkan anak usia dini dalam belajar.
Strategi pembelajaran berpusat pada anak adalah pendekatan pendidikan yang menempatkan anak sebagai subjek utama dalam proses pembelajaran. Pendekatan ini berfokus pada kebutuhan, minat, dan gaya belajar individu setiap anak, serta menghargai potensi unik mereka. Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan secara menyeluruh anak, baik secara fisik, moral dan emosional,
Manfaat dari strategi itu adalah (a)anak merasa lebih termotivasi karena belajar sesuai dengan minat dan gaya mereka; (b) anak belajar menjadi lebih mandiri dan mampu memecahkan masalah secara mandiri; (c) membangun hubungan yang positif antara anak, guru, dan orang tua; dan (d) anak mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam dan bermakna tentang materi yang dipelajari.
Dengan menggunakan strategi pembelajaran berpusat pada anak, diharapkan anak-anak usia dini dapat belajar dengan cara yang menyenangkan.
Ada pula strategi pembelajaran anak usia dini melalui bermain. Strategi pembelajaran anak usia dini melalui bermain adalah pendekatan pendidikan yang memanfaatkan permainan sebagai alat utama untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan anak. Pada usia dini, anak-anak lebih terbuka terhadap pengalaman baru dan belajar dengan cara yang menyenangkan dan interaktif. Bermain tidak hanya menghibur, tetapi juga memungkinkan anak untuk mengembangkan keterampilan motorik, sosial, emosional, dan kognitif.
Manfaatnya antara lain (a) mengembangkan keterampilan kognitif: Anak dapat berlatih berpikir, berkomunikasi, dan berimajinasi. Mereka juga dapat belajar mencari tahu hal-hal baru dan memecahkan masalah; (b) mengembangkan kreativitas: Anak dapat menggunakan imajinasi mereka untuk menciptakan dunia-dunia baru dalam permainan; dan (c) mengembangkan keterampilan sosial: Anak dapat belajar berbagi, bekerja dalam kelompok, bernegosiasi, dan menyelesaikan konflik.
Selain itu, perlu pula strategi pembelajaran anak usia dini melalui bercerita. Strategi pembelajaran anak usia dini melalui bercerita adalah metode yang efektif untuk mengembangkan keterampilan bahasa, imajinasi, dan pemahaman emosional anak. Pembelajaran melalui bercerita dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan dan bermanfaat bagi anak usia dini.
Manfaatnya antara lain mengembangkan bahasa, merangsang imajinasi, memperkuat nilai dan moral, dan memperluas pengetahuan
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran yang efektif dan efisien sangat diperlukan.menggunakan beberapa strategi. Pada strategi berpusat pada anak sangat efektif digunakan untuk pembelajaran di PAUD karena materi yang disampaikan mudah ditangkap oleh anak. Bermain ada banyak permainan yang diberikan guru kepada murid diantaranya bermain puzzle, balok susun, mewarnai, melipat kertas origami, bermain lilin, menggambar, bermain bola dan menyusun stik berwarna. Permainan yang diberikan oleh guru tersebut membuat anak bisa Bermain sambil berpikir.
Upaya guru menerapkan metode bercerita yaitu agar anak bisa mengembangkan kemampuan berpikir, menambah kosakata pada anak, memilih cerita atau dongeng yang memiliki nilai sosial didalamnya tujuannya itu menyampaikan cerita yang menarik agar anak mampu mendengar memahami dengan baik apa yang disampaikan guru.(*)
Oleh Wildatun Nafiah (Pendidikan Anak Usia Dini FIPP UNNES)