Tugu Soeharto dan Kisah Awal Kungkum

Tugu Soeharto berada di Kelurahan Bendan Duwur, Kecamatan Gajah Mungkur, Kota Semarang. Tepatnya di aliran sungai yang merupakan tempuran atau pertemuan dua sungai yaitu Kali Garang dan Kali Kreo. Tugu Soeharto dibangun pada tahun 1965 tepatnya pada hari Jumat legi. Tugu Soeharto memiliki tinggi sekitar 8 meter dengan bentuk sederhana berupa tugu menjulang layaknya tiang bendera dan bagian bawahnya berupa beton penyangga.

 “Kala itu Tugu Soeharto dibangun karena pada saat itu Pak Soeharto yang menjabat sebagai Pangdam IV Diponegoro terselamatkan disini karena kungkum untuk bersembunyi” kata Agus Mintono sebagai juru kunci di daerah Ringin Telu RW 01 Kalipancur.

Warga sekitar ketika malam 1 sura melakukan kungkum yang dipercaya guna untuk sekadar membersihkan diri atau menolak bala. Tradisi kungkum dari tahun ke tahun semakin ramai banyak  orang  yang  melakukan  semenjak  pembangunan  tugu  soeharto Bagi orang jawa malam 1 Sura merupakan malam yang sakral. 

“Selain itu malam 1 Sura di tugu soeharto juga dilakukan malam tirakatan dan pembersihan keris juga” lanjut Agus Mintono. Adanya tradisi ini setiap malam 1 sura juga membuka jalan rejeki bagi warga sekitar untuk berjualan dan membuka parkir. Sampai saat ini tradisi kungkum masih tetap dilaksanakan dan diperingati setiap malam 1 sura. Tradisi ini masih terus dilestarikan oleh warga sekitar Tugu Soeharto (di daerah tempat saya tinggal).

Saya sendiri yang menulis cerita ini juga pernah melakukan kungkum di Tugu Soeharto, tepatnya saat saya masih kecil usia 10 tahun waktu saya SD, dikarenakan SD saya yang sangat berdekatan dengan lokasi Tugu Soeharto. Kala itu saya tidak tahu menahu hanya ikut-ikutan teman saya saja. Sangat menyenangkan memiliki kenangan yang bisa saya ceritakan saat ini.(*)

Oleh Najwa Zamellia Putri Harwanti