
(Foto membawa RPPM dan sertifikat bersama kepala sekolah SMP Negeri 1 Semarang)
Azadat Wiqoyatin Nur, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Negeri Semarang (UNNES), berhasil menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) Digital bertema Culinary & Me untuk kelas VII SMP Negeri 1 Semarang. Produk ini menjadi bagian dari Program Pengenalan Lapangan Persekolahan (LANTIP) 5 yang berlangsung dari 9 Juli hingga 3 September 2025.
Sebagai informasi, LANTIP 5 UNNES merupakan program praktik lapangan yang wajib diikuti mahasiswa kependidikan sebagai sarana mengintegrasikan teori perkuliahan dengan praktik mengajar nyata di sekolah. Dalam program ini, mahasiswa tidak hanya melakukan observasi dan asistensi, tetapi juga diwajibkan menghasilkan produk pembelajaran berupa RPPM atau modul ajar yang dapat digunakan berkelanjutan oleh guru di sekolah mitra.

(Penggunaan Aplikasi Zep Quiz)
RPPM ini dirancang dengan mengacu pada Kurikulum Nasional serta mengintegrasikan pendekatan Deep Learning, model kooperatif Jigsaw, dan sintaks Problem Based Learning (PBL). Selain itu, Azadat juga memanfaatkan Zep Quiz sebagai media digital untuk evaluasi, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
Proses penyusunan RPPM dimulai sejak satu minggu sebelum praktik mengajar. Draft awal kemudian mendapat feedback dari guru pamong, terutama terkait penyesuaian materi, variasi kegiatan, hingga efektivitas media pembelajaran. Setelah melalui revisi dan finalisasi, RPPM ini diterapkan langsung dalam pembelajaran kelas VII.
Salah satu fokus utama Azadat adalah menciptakan kegiatan belajar yang bervariasi dan tidak monoton, sehingga siswa dapat memahami materi Bahasa Inggris dengan lebih menyenangkan. Aktivitas yang dirancang dalam RPPM ini menggabungkan diskusi kelompok, permainan edukatif, hingga pemecahan masalah nyata dalam konteks kuliner. Dengan begitu, siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga merasakan pengalaman belajar yang seru dan bermakna.
Menurut Azadat, pengalaman merancang dan menerapkan RPPM ini melatih dirinya untuk lebih kreatif dan adaptif.
“Saya ingin siswa belajar Bahasa Inggris dengan hati yang senang. Dengan kegiatan yang bervariasi, mereka lebih mudah memahami materi dan aktif berpartisipasi di kelas,” ungkapnya.
Dengan adanya RPPM Digital Culinary & Me ini, pembelajaran Bahasa Inggris di SMP Negeri 1 Semarang diharapkan menjadi lebih inovatif, interaktif, dan menyenangkan, sekaligus menjadi contoh praktik baik bagi guru dalam mengembangkan strategi pembelajaran berbasis teknologi dan Deep Learning.