Identitas :
- Judul : Dilema Nara
- Pengarang : Alya Khalisah
Orientasi :
Cerpen “Dilema Nara” menceritakan kisah yang relevan dengan kehidupan sehari-hari dan mengangkat isu sosial tentang stigma keluarga poligami dan bagaimana hal itu berdampak pada anak-anak. Nara, sebagai tokoh utama, mewakili korban tekanan sosial yang merasa terasing dan terjebak dalam penderitaan batin. Cerita ini penuh dengan konflik emosional yang membawa pembaca pada pemahaman mendalam tentang pentingnya empati. Cerita ini cocok bagi pembaca yang menyukai cerita pendek dengan konflik batin yang kuat dan penggambaran karakter yang mendalam.
Sinopsis :
Cerpen ini menceritakan tentang kehidupan seorang gadis bernama Nara. Ia merupakan anak yang sangat disayang oleh kedua orang tuanya. Kehidupan indahnya berubah drastis saat ia mengetahui bahwa ibunya adalah istri kedua dari ayahnya, lebih parahnya lagi ialah fakta jika istri pertama ayahnya adalah sahabat ibunya sendiri. Sejak saat itu berbagai jenis cemoohan dan teror mulai berdatangan. Nina, anak dari istri pertama sang ayah juga menginginkannya lenyap dari dunia. Nara dan ibunya berencana pindah untuk melupakan masa kelam tersebut. Namun, sebelum semua rencana itu terjadi, Nara memilih untuk mengakhiri hidupnya.
Analisis :
Cerpen ini menggambarkan dengan detail penderitaan mental yang dialami oleh korban stigma sosial. Gambaran karakter tokoh Nara terasa nyata dan konflik yang dia alami relevan dengan isu sosial di masyarakat. Alur cerita yang penuh emosi membuat pembaca ikut merasakan kesedihan dan frustasi Nara. Penulis menggunakan narasi reflektif untuk mengeksplorasi pikiran dan perasaan tokoh utama serta menciptakan hubungan yang kuat dengan pembaca. Tema cerpen ini menyampaikan kritik tajam terhadap masyarakat yang sering kali menghakimi tanpa memahami perasaan korban.
Evaluasi :
Kelemahan cerpen ini yaitu ceritanya terasa kurang detail dalam menggambarkan latar belakang konflik dan hubungan keluarga Nara. Tokoh lain seperti ibu Nara, ayah Nara, dan Nina tidak dikembangkan dengan baik. Hubungan antarkarakter dapat diceritakan lebih mendalam untuk memberikan gambaran yang lebih kompleks tentang situasi yang dialami Nara.
Cerpen ini mengangkat tema yang cukup mendalam tentang konflik keluarga, perasaan keterasingan, dan tekanan mental. Tema semacam ini mampu menyentuh emosi pembaca. Penulis juga menggunakan bahasa yang deskriptif dan emosional untuk menggambarkan perasaan dan suasana hati Nara. Cerpen ini berhasil menggambarkan karakter Nara sebagai seorang gadis yang tertekan dan terluka dengan konflik batin yang rumit. Cerpen ini memiliki alur cerita yang menarik dan menegangkan dengan akhir cerita yang tidak terduga.
Dari cerpen karya Alya Khalisah ini pelajaran yang dapat kami ambil, yaitu dalam persahabatan bukan berarti kita berhak berlaku semena-mena. Kita tidak boleh merebut apa yang telah ditakdirkan oleh orang lain apapun alasannya. Pelajaran lain yang dapat kami ambil yaitu teror dan cemoohan yang berlebihan dapat berakibat fatal terhadap mental orang lain, sehingga lebih baik dihindari. Selain itu, pentingnya komunikasi yang jujur dan terbuka dalam sebuah hubungan, terutama antar anggota keluarga. Kurangnya komunikasi yang baik dapat menyebabkan konflik dan kesalahpahaman.
Saran dari kami adalah penulis perlu memperkuat latar belakang konflik dan hubungan keluarga. Karakter tokoh lain perlu dikembangkan sehingga memberikan gambaran yang lebih kuat tentang situasi yang dialami Nara.
Fitri Nur Hikmah, Alya Nurul Rizky Athallah, Naelatul Fauziyah, Rizka Aulia Firdaus, Ana Widya Pratiwi.