Stunting pada Anak yang Perlu Diperhatikan

Anak – anak memiliki sistem kekebalan yang masih belum kuat, banyak penyakit yang kerap sekali menyerang mereka. Bahkan bias menyerang disaat anak belum dilahirkan. Salah satunya stunting, Stunting merupakan salah satu masalah serius yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak di seluruh dunia. Penyakit yang sudah ada pada janin ini, tentu   mengakibatkan anak menjadi rentan terhadap penyakit dan menimbulkan kondisi yang buruk pada masa dewasa.  Stunting saat ini menjadi pusat perhatian dunia karena penderitanya yang banyak dan terus meningkat di setiap tahunnya. Masyarakat seyogianya tidak menganggap sepele hal ini dan terus berusaha untuk menekan stunting agar anak-anak mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

Menurut WHO, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan tinggi badannya berada di bawah standar  pada umumnya. Sunting terjadi ketika pertumbuhan fisik dan perkembangan anak2 terhambat, hal ini biasanya terjadi pada periode 1000 hari pertama kehidupan, mulai dari masa kehamilan hingga usia dua tahun.

Penyebab utamanya stunting meliputi gizi buruk, infeksi kronis, sanitasi yang buruk, dan kurangnya stimulasi kognitig. Ketika anak tidak dapat nutrisi yang cukup, tubuh mereka akan sulit tumbuh dan berkembang dengan baik, yang pada akhirnya akan menyebabkan stunting. Hinga saat ini masih banyak anak – anak yang terkena stunting, Berdasarkan Organisasi kesehatan dunia atau WHO angka kejadian stunting di dunia mencapai 22% atau sebanyak 149,2 juta pada tahun. Angka ini tergolong begitu besar mengingat Stunting menyerang anak-anak saat belum dilahirkan.

Salah satu alasan mengapa stunting perlu diperhatikan adalah karena memiliki dampak jangka panjang yang berkelanjutan  bagi anak . Anak – anak yang mengalami stunting cenderung memiliki perkembangan kognitif yang terhambat dan rentan terhadap penyakit. Mereka juga memilki risiko lebih tinggi terekena diabetes, sobesitas, dan penyakit jantung di kemudian hari.  Dampak ini  tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik anak saja, tetapi juga berdampak pada kemampuan untuk belajar dan perekonomian di masa depan. Anak-anak yang mengalami stunting ,meiliki resiko lebih tinggi kesulitan dalam belajar dan berkonsentrasi. Hal tersebut nantinya juga akan berdampak negative pada masa depan mereka dan menghambat pertumbuhan ekonomi suatu negara. Hal ini karena mereka memiliki keterbatasan dalam hal keterampilan dan produktivitas yang nantinya dapat menciptakan siklus kemiskinan berlanjut.  

Untuk mencegah mencegah stunting diperlukan upaya peningkatan gizi yang baik pada tingkat indvidu, keluarag dan masyarakat . Anak2 sangat membutuhkan nutrisi yang cukup untuk terus tumbuh dan berkembang seperti Zat besi, vitamin A,B,C dan yodium yang dapat mengurangi resiko terkena stunting . Sealin itu anak2 juga pwrlu dibveri makanan yng cukup dengan variasi makanan yang mencakup berbagai keompok makanan sehat. Pemberian makanan yang baik juga perlu didampingi dengan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama. Dan makanan pendamping asi setelahnya. Selain gizi seimbang faktor lain yang juga penting dalam mengatasi stunting adalah perlu diperhatikannya kebersihan dan sanitasi. Infeksi  dan penyakit yang terjadi oada anak 2 juga dapat menghambat pertumbuhan pada anak. Oleh karena itu pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan, termasuk mencuci tangan sebelum makan dan setelah buang air, serta memastukan air dan sanitasi rumah yang baik. 

Dalam mengatasi stunting tentu perlu peran serta dukungan dari orang tua, keluarga dan masyarakat. Orang tua sebagai sesosok yang paling dekat tentunya perlu melikik pengetahun terkait pencegahan stunting berupa pemberian makan yang penuh dengan gizi seimbang. Sedangkan keluarga dan masyarakat perlu menyediakan akses dalam memperoleh makanan dan fasilitas sanitasi yang baik dan memadai. Dengan hal tersebut stunting pada anak dapat dicegah dan diatasi. Semua hal ini berawal dari diri kita sendiri. Oleh karena itu marilah menerapkan kehidupan yang sehat dan bersih di lingkungan kita agar dapat menekan stunting demi kehidupan yang lebih baik. (*)

Oleh Shafa Amalia Siregar