Cerita dari Balkambang

Di Desa Sidorejo, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, terdapat sebuah pemandian kuno yang diduga telah berusia ribuan tahun. Nama pemandian kuno itu lebih populer di sebut Situs Balekambang,Pemandian itu katanya sudah ada sejak abad ke-7 Masehi dan diduga sebagai jalur masuk atau pintu gerbang penyebaran agama Hindu di Jawa Tengah. 

Akses jalan menuju Situs Balekambang masih berupa jalan tanah. Lokasinya sebenarnya cukup dekat dengan Pantai Jodo dan tak jauh dari jalur kereta api Jakarta-Semarang-Surabaya, pemandian itu disusun dari pondasi batu candi yang telah termakan usia.Terdapat sumber mata air di dalam kolam tersebut. Jika dilihat dari atas, air kolam itu begitu jernih. Terdapat area sungai di sekeliling situs. Sungai itu airnya jernih sehingga ikan-ikan di sana dapat terlihat jelas. Sementara itu di salah satu tepian pemandian kuno itu, terdapat beberapa arca yang diduga sebagai peninggalan peradaban Hindu. Diperkirakan arca-arca itu sudah ada sejak abad ke-7 Masehi. di sekitar situs Balekambang itu ditemukan beberapa struktur candi di mana sekitar tahun 2014-an rencananya mau dikonservasi. Namun rencana itu hingga sekarang belum terealisasi.

Di sana terdapat sebuah plang bahwa tanah di bawahnya merupakan bagian dari Candi Batu Bata. Di sana banyak ditemukan batu bata merah yang belum jelas berapa usianya. terdapat dua rute menuju lokasi Situs Balekambang, satu melewatu jalur Pantai Jodo, jalur satunya lagi melewati Kawasan industry terpadu batang (KITB),Namun karena belum dilengkapi penunjuk jalan, penting bagi pengunjung untuk bertanya pada masyarakat sekitar tentang lokasi mata air tersebut. 

Juru Pelihara Cagar Budaya Situs Balekambang Agus Santoso mengatakan, bahwa Situs ini menyimpan banyak sejarah serta adanya arca kepala ular. Sehingga menjadi daya tarik wisatawan khususnya para pelajar untuk mempelajarinya.Banyak para pelajar yang mengunjungi situs ini untuk mencari tahu mengenai sejarah asal muasal adanya situs ini dimana banyak peninggalan dari Kerajaan pada abad ke 7 Masehi, diantaranya arca kepala ular dan pemandian alami yang airnya tak pernah kering walaupun pada musim kemarau.

Cagar Budaya Balekambang memiliki berbagai keunikan dan sejarah didalamnya, sehingga dapat menjadi tempat melepas penat dan edukasi bagi kalangan pelajar. Adanya situs Balekambang ini menjadi bukti  salah satu peninggalan sejarah yang ada di Batang sehingga dapat mengedukasi para pelajar.

Baru baru ini Situs Balekambang Gringsing Batang ramaii di kunjungi Wisatawan yang penasaran akan keindahan alam di Situs Balekambang yang berlokasi di Desa Sidorejo Gringsing Batang.

Katanya tempat ini adalah pesanggrahan peninggalan Sultan Mataram yang dulu pernah membendung kekuatan untuk melakukan penyerangan ke Batavia setelah Ki Bahurekso berhasil membuka Alas Roban. Di sinilah logistik disimpan.Kawasan ini juga dinamakan Tunggorono. Oleh warga sekitar Tunggorono dipercaya sosok yang memiliki daerah tersebut namun di kisah pewayangan Tunggorono adalah sebuah tempat. Kawasan ini dilindungi sosok ular besar berkepala Kala yang sampai sekarang ditandai dengan Arca Ular yang berada di bawah pohon beringin.

Balekambang terdiri dari kata bale dan kambang yang artinya tempat terapung. Balekambang adalah sumber mata air yang besar yang airnya muncul dari bawah pohon beringin yang tumbuh diatas sekitas Balekambang. Airnya digunakan oleh petani sekitar untuk mengairi sawah, sesaat pada siang hari untuk mencuci karet bagi orang yang mencari sisa karet dari perkebunan karet sebelah barat Balekambang

Lokasi Balekambang tersebut yaitu sebelah timur pom bensin Gringsing ambil kiri arah Krengseng lanjut terus ke arah Pantai Jodo nanti akan sampai ke Desa Sidorejo, tanya saja langsung di mana Balekambang. Hanya saja kalau menyeberang, berhati-hatilah karena tempat penyeberangan jalannya agak menikung dan ada  persimpangan rel ganda.(*)

Oleh Muhammad Arja Musta’an