Tim KKN Desa Wonosoco Ikut Berpartisipasi Pada Pelaksanaan ‘Sarwono’ Destinasi Wisata di Desa Wonosoco

Setiap Minggu Legi terdapat suatu yang unik di desa Wonosoco, Undaan, Kudus. Bagaimana tidak, pada hari tersebut ada pasar menarik yang menjual aneka jajan tradisional di tengah hutan jati yang disebut “Alas Jati Sewu”. Pasar tersebut memiliki nama Sarwono yang tersusun dari kata “Sar” yang berarti pasar dan Wono berasal dari bahasa Jawa, bentuk krama dari alas yang berarti Hutan. Sarwono sendiri dikelola oleh Bumdes (Badan Usaha Milik Desa) setempat sebagai potensi unggulan desa di sektor wisata dalam meningkatkan ekonomi warga masyarakat serta meningkatkan pendapatan daerah.

Sejak dibuka pada 11 Desember 2022, Sarwono telah beroperasi selama kurang lebih 1,5 tahun. Meskipun tergolong baru, keberadaannya sudah memberikan dampak positif yang signifikan bagi warga setempat. Para penduduk memiliki kesempatan untuk membuka lapak di Sarwono, menjual berbagai macam jajanan tradisional. Selain itu, desa juga mendapatkan pemasukan dari biaya sewa tempat yang dibayarkan oleh para penjual dan juga biaya masuk dari pengunjung, yang kemudian dapat mendongkrak perekonomian desa.

Sarwono menyediakan berbagai jajanan tradisional seperti wedang coro, nasi jagung, getuk, tiwul, dawet, bubur cethil, dsb. Lebih dari itu Sarwono menawarkan sesuatu yang lebih dari sekadar jajanan tradisional. Di sini, transaksi tidak menggunakan uang tunai, melainkan koin kayu yang sebelumnya ditukar di tempat penukaran koin. Setiap koin bernilai Rp. 2.000, dan pengunjung dapat menggunakannya untuk membeli berbagai jajanan. Dengan konsep unik ini, pengunjung bisa menikmati keindahan Alas jati sewu sembari mencicipi aneka jajanan tradisional yang memberikan rasa nostalgia.

Dengan segala keunikannya, Sarwono telah berhasil menjadi potensi unggulan Desa Wonosoco dalam sektor wisata. Pengelolaan yang baik oleh Bumdes setempat serta partisipasi aktif dari masyarakat menjadikan pasar ini berhasil mengembangkan ekonomi lokal. Agar pelaksanaan Sarwono berjalan lebih lancar, pihak Bumdes mengajak berkolaborasi dengan Tim KKN Unnes desa Wonosoco yang dibimbing oleh Dr. Asep Purwo Yudi Utomo, S.Pd., M. Pd. dan memiliki anggota yang terdiri dari Rahma Mustika Hadisaputri, Yusuf Fadly Wardana, Deswira Lintang Samodra, Sherly Jesica Rorensia, Dita Nana Nur Latifah, Muhammad Nur Faizin, Reyhan Bagus Wicaksana, Fawwaz Farhanul Ihsan, Nisrina Maharani, Lathifah Wulandari, dan Mukaromah Puji Lestari.

Sebelum pelaksanaan Sarwono, tim KKN Unnes ikut serta dalam membersihkan area Alas jati sewu bersama warga, dan juga ikut serta dalam menyiapkan persediaan koin sebagai alat tukar di Sarwono. Pada hari pelaksanaan, Tim KKN dibagi menjadi beberapa bagian dengan tugas yang berbeda-beda meliputi penjemputan koin dari pedagang untuk mengestok ulang koin, menjaga stand penukaran koin, menjaga stand penjualan, mengatur parkir kendaraan pengunjung, hingga ikut serta dalam penampilan Tari Gambyong oleh Yusuf Fadly Wardana dengan pemuda lokal Desa Wonosoco.

Dengan kerja keras dan kolaborasi ini, Sarwono telah sukses dilaksanakan dengan lancar tanpa gangguan yang berarti. Pelaksanaan yang baik oleh Bumdes, didukung oleh partisipasi aktif dari masyarakat, dan kontribusi dari Tim KKN Unnes menjadi kunci keberhasilan gelaran Sarwono tersebut. “Kami sangat senang dan bangga bisa ikut terlibat dalam kegiatan Sarwono ini. Melihat dampak positif yang nyata bagi warga desa memberikan kepuasan tersendiri bagi kami,” ujar Yusuf Fadly Wardana, salah satu anggota Tim KKN Unnes. Bagi yang ingin merasakan pengalaman yang terbilang unik ini, Sarwono di Wonosoco adalah destinasi wisata yang tak boleh dilewatkan.