Resensi Senyap ( The Look of Silence )

Judul Film : Senyap ( The Look of Silence )

Jenis Film : History, Documenter

Sutradara : Joshua Oppenheimer

Produser Film : Signe Byrge Sorensen

Pemain Film : Anonim (Adi), Anonim (tokoh yang diwawancarai), Anonim (pelaku yang        terlibat), Anonim (Ibu dan Ayah Adi)

Sinopsis Film :  

Film yang ditayangkan pada tahun 2015 dengan durasi 98 menit ini merupakan karya Joshua Oppenheimer yang mengisahkan para pelaku genosida di Indonesia, satu keluarga penyintas mendapatkan pengetahuan mengenai bagaimana anak mereka dibunuh dan siapa yang membunuhnya. Adik bungsu korban yang diperankan oleh Adi masih merasakan kejanggalan yang terjadi beberapa tahun silam, bertekad untuk memecah belenggu kesenyapan dan ketakutan yang menyelimuti kehidupan para korban yang tidak bersalah, kemudian mendatangi mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan kakaknya. Sesuatu yang tidak terbayangkan di negeri dengan para pembunuh yang masih berkuasa dan tidak merasa bersalah.

Kelebihan :

Pengambilan sinematografi dari film ini sangat menarik dengan proporsi yang bagus, karena sinematografi pada film ini sangat menekankan pada segi emosi para korban dan pelaku, sehingga penonton dapat ikut merasakan ketegangan dan mengajak penonton merenungkan dampak dari tragedi 1965 yang terjadi antara korban dan pelaku. Selain itu, narasumber yang disajikan dalam film dokumenter ini merupakan pelaku pembantaian yang ikut serta dalam aksi genosida di Indonesia. Dalam film dokumenter ini para narasumber memperagakan pembantaian yang dilakukan oleh para korban, sehingga penonton dapat menyaksikan kesadisan saat pembantaian melalui perspektif korban.

Cerita dari film ini mengambil konsep pengungkapan sejarah yang kebenarannya ditutupi oleh para pelaku aksi genosida. Oleh karena itu, adik korban yang diperankan oleh Adi ini ingin mengulik kembali kisah kelam dan mengungkapkan kebenaran yang terjadi pada kematian kakaknya, Ramli beberapa tahun silam. Momen hening yang mendominasi pada film ini menciptakan ketegangan dan memberikan kesan yang cukup mendalam bagi para penonton untuk ikut serta hanyut dalam emosi kesedihan dan trauma karakter.

Kelemahan

Pemain dalam film Senyap (The Look of Silence) dianonimkan, karena identitas pemain asli terlalu sensitif jika disebutkan. Hal ini disebabkan film yang dibuat merupakan penguakan sejarah kelam Indonesia, sehingga identitas asli pemain lokal dalam film ini perlu disembunyikan. Namun karena hal tersebut, tentunya membuat penonton kesulitan terhubung secara emosional dengan karakter tertentu. Ketiadaan informasi tentang siapa pemain atau narasumber tertentu membuat penonton kesulitan memahami latar belakang sosial, peran, atau hubungan mereka dengan kejadian yang diceritakan, sehingga mengurangi keterikatan emosional dengan cerita.

Pembuatan film dokumenter ini mengingatkan para korban serta keturunan pelaku akan aksi genosida, sehingga membuka kembali luka lama yang telah terkubur. Kurangnya informasi yang jelas dari para pelaku mengenai kejadian nyata saat terjadinya aksi pembantaian membuat para penonton kurang memahami informasi yang disampaikan dalam film dokumenter ini.

Alur atau jalan cerita yang digunakan pada film ini sedikit lambat dengan banyak adegan bisu yang dirasa sedikit monoton. Pendekatan dalam pembuatan film yang menggunakan perspektif ini menciptakan situasi manipulatif, karena mengarahkan reaksi karakter sesuai dengan visi pribadi pembuatnya. Film ini dapat dikatakan gagal memberikan konteks sosial-politik yang lebih luas tentang tragedi 1965, karena lebih mengarah pada persoalan drama keluarga.

Kelompok 3

Disusun Oleh :

  1. Muhammad Yosi Maulana Hakim Saputra
  2. Arjun Dwi Rangga
  3. Tsalis Nafisaturrohmah
  4. Lintang Egan Dinda Maharani
  5. Dis Damara
  6. Nor Rohmat Akbar Surahman