Asal Mula Desa Bakaran

Pada sore hari yang cerah, Aku bersama Ibu sedang menikmati indahnya mentari sore di teras rumah sembari bercerita suasana semasa ibuku kecil. Setelah sekian banyak cerita pada masa kecil ibu, kini beliau menceritakan sebuah kisah atau asal usul nama dari desa Bakaran tempat dimana ibuku dibesarkan.

Dahulu kala terdapat kerajaan Majapahit, kerajaan Majapahit kondisinya sedang tidak baik-baik saja karena sedang berseteru oleh para pemberontak. Selama tiga hari tiga malam Kerajaan Majapahit suasananya menjadi kacau balau ditambah kerusuhan datangnya kerajaan Demak dibawah naungan Raden Patah, maka dari itu tidak sedikit keluarga dari kerajaan Majapahit yang melarikan diri. Salah satu keluarga yang melarikan diri ialah seorang kakak beradik yaitu Ki Dukut dan Nimas Sabirah. Mereka lari ke sebuah hutan belantara. 

Di hutan tersebut mereka bergotong royong membuka lahan pertanian dan tempat tinggal. Saat mereka berdua sedang bergotong royong dalam hutan Nimas Sabirah memiliki usul pada Ki Dukut sang kakak. Nimas Sabirah mengusulkan untuk membakar sampah yang ada pada hutan tersebut lalu Dimana jatuhnya abu pembakaran sampah disitulah tanah milik Nimas Sabirah. Pada akhirnya sang kakak menyetujui permintaan Nimas lalu pembakaran sampah dalam hutan itu mengundang perhatian masyarakat di sekitar hutan untuk ikut bergabung membantu untuk tempat tinggal masyarakat. Akhirnya wilayah jatuhnya abu itu kemudian disebut Desa Bakaran hingga sekarang.

Setelah ibu bercerita panjang lebar langit sore mulai meredup memasuki waktu malam, Aku dan ibuku segera memasuki rumah dengan meninggalkan teras yang mulai mendingin udaranya. Begitulah kurang lebihnya asal muasal nama dari desa Bakaran yang menjadi tempat tinggal ibuku menghabiskan waktu pada masa kecil hingga beranjak dewasa bersama nenekku dan saudaranya.(*)

Oleh Citra Nadiarani