Situ Kamojing merupakan sebuah danau yang terletak di Desa Kamojing Kecamatan Cikampek, yang berbatasan langsung dengan Desa Cinangka Kabupaten Purwakarta. Situ kamojing menawarkan pemandangan yang cukup memanjakan mata serta suasana yang alami dan asri. Suasananya yang masih alami membuat orang-orang tertarik untuk mengunjungi Situ Kamojing, baik untuk berolahraga maupun sekedar melepas lelah semata. Meskipun sering dikunjungi banyak orang, danau ini tidak memiliki pengelolaan secara khusus yang menjadikan Situ Kamojing sebagai tempat wisata.
Konon situ ini memiliki cerita asal muasal terbentuknya. Tentunya cerita tersebut merupakan cerita rakyat yang didapat dari warga yang tinggal di sekitar Situ Kamojing khususnya, ataupun secara umum warga Cikampek. Mitos yang beredar di kalangan masyarakat sekitar Situ Kamojing, yaitu banyak yang percaya di Situ Kamojing hidup seekor buaya buntung atau tanpa ekor. Namun mitos ini hanya cerita dari mulut ke mulut yang belum terbukti kebenarannya.
Berdasarkan cerita rakyat, Situ Kamojing Karawang berawal dari sepasang adik kakak, Kamo dan Jingga. Mereka berdua hidup dalam kebahagiaan selama bertahun–tahun. Akan tetapi kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama. Sang kakak, Jingga diam–diam menaruh dendam kepada adiknya Kamo karena melihat sang adik selalu mendapat kesuksesan dalam hidupnya dan pujian dari orang tua mereka. Kedengkian Jingga terhadap Kamo semakin lama semakin dalam. Puncaknya, Jingga yang tidak dapat menahan kedengkian dan amarah, membunuh Kamo. Setelah kejadian itu, Jingga tidak henti–hentinya menyesal karena telah membunuh sang adik tercinta. Dari peristiwa tersebut danau tersebut dinamakan situ (danau) kamojing yang berasal dari nama adik kaka tersebut yaitu Kamo dan Jingga.
Dari cerita tersebut, faktanya Situ Kamojing merupakan sebuah danau buatan dalam pengelolaan Perum Jasa Tirta II yang dibangun pada zaman pemerintah kolonial Belanda tahun 1912 dengan luas wilayah 62 hektare (ha). Lalu apakah benar ada sesosok manusia yang menangis hingga air matanya menjadi danau? Tentu saja tidak, cerita di atas hanyalah cerita rakyat dari masyarakat sekitar Situ Kamojing yang tidak ada asal usulnya dan tidak jelas siapa pengarangnya, serta disampaikan melalui lisan ke lisan yang tidak dapat dicek kebenarannya karena tidak ada sumber asal cerita yang pasti. Karena pada hakikatnya cerita rakyat tidak mengedepankan realitas, akan tetapi lebih mengedepankan nilai moral dan sosial. Kini situ kamojing menjadi tempat wisata masyarakat Cikampek. Di tempat ini pengunjung bisa menikmati wisata kuliner. Salah satu yang paling favorit di tempat ini adalah sate maranggi daging sapi dan es kelapa muda. (*)
Oleh Nikeisha Falynda Megaranto